Perkawinan merupakan wujud menyatunya dua individu ke dalam satu tujuan yang sama, yakni kebahagiaan yang langgeng bersama pasangan hidup. Namun, rasa cinta saja tak cukup karena akan ada banyak tantangan dan persoalan yang muncul mengusik kehidupan berumah tangga. Meski tampaknya sepele, hal-hal kecil ternyata bisa memicu retaknya keutuhan rumah tangga. Nah, apa yang harus Anda lakukan dan apa yang tak boleh dilakukan agar perkawinan Anda harmonis?
1.Saling Percaya Saling percaya adalah modal utama agar perkawinan langgeng. Jadi, jangan mudah percaya apa yang dikatakan orang lain tentang pasangan Anda. Bisa jadi, Anda mendengar selentingan soal kedekatan suami dengan wanita lain di tempat kerjanya. Nah, daripada cemburu buta tanpa bukti, lebih baik tanyakan langsung pada suami, dan cobalah untuk mempercayai perkataannya.
2.Saling Menghargai Misalnya, jika Anda bersuamikan pria yang berbeda keyakinan, cobalah untuk saling menghargai dan memberi dukungan. Jangan jadikan perbedaan sebagai dasar keributan di dalam rumahtangga.
3.Mau berbagi Kemampuan untuk berbagi dengan pasangan, baik dalam suka maupun duka, menjadi sesuatu yang penting untuk menuju perkawinan yang langgeng. Jangan sampai, saat suami punya masalah, Anda bersikap tidak mau tahu. Di sinilah peran Anda sebagai istri dibutuhkan. Anda bisa menjadi teman untuk berbagi suami, sekaligus memberikan jalan keluar dan pemberi semangat. Dengan kata lain, Anda mau berbagi, baik di saat susah maupun senang.
4.. Bersiaplah untuk berkorban. Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan yang besar.
5. Tetap punya waktu untuk diri sendiri. Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat dilakukan bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu atau berkegiatan sendiri tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri memberi kesempatan Anda untuk berpisah sementara dengan pasangan. Di saat ini, Anda dapat dengan jernih merefleksikan kembali kehidupan cinta Anda berdua.
6. Memelihara keintiman dan romantisme. Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli terhadap hal yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci hubungan yang sukses adalah melakukan hal-hal kecil yang berharga bagi pasangan.
7. Pandai mengatur keuangan keluarga. Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya pasangan suami-istri muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah. Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap remeh. Bayangkan, apa yang bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh kondisi finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan memberi rasa aman dan bahagia.
8. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak. Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai tim yang solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat menjadi sarana mempererat tali perkawinan.
9. Komunikasi jujur dan terbuka. Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Banyak suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi, cobalah untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan pasangan.
10. Jangan memendam masalah. Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya, seperti apa pun perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu dikomunikasikan. Terutama rasa tidak suka atau yang menyinggung perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir mendatangkan masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap meledak sewaktu-waktu.
11. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda. Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk selamanya. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain. Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya. Sementara pasangan yang perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi perbedaan demi perbedaan dengan bijak.
12. Bersikap spontan. Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja. Misalnya, ingin menciptakan suasana romantis, mengatur jadwal makan malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan dan lain-lain yang sifatnya kejutan. Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari kebosanan dalam perkawinan. Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan menyenangkan? Yang penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.
13. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan. Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil keputusan untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang dimiliki pasangan akan selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis yang tiada habisnya. Selain akan membuatnya merasa berharga di mata Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari dinamika hidup. Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga sebaliknya, sehingga kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk menjaga hal-hal berharga tadi dan mempertahankan perkawinan.
14.Bulan madu kedua Kata orang, inilah salah satu resep jitu agar perkawinan bisa langgeng. Jadi, kenapa Anda tak mencobanya? Ambillah cuti dua-tiga hari dan pergilah ke tempat-tempat romantis, berdua saja, tanpa kehadiran anak-anak. Dalam suasana ini, Anda dan suami akan merasakan kembali cinta pertama seperti saat belum ada anak-anak. Dijamin, sepulang dari bulan madu kedua, kemesraan Anda dan suami akan semakin terjalin.
1.Saling Percaya Saling percaya adalah modal utama agar perkawinan langgeng. Jadi, jangan mudah percaya apa yang dikatakan orang lain tentang pasangan Anda. Bisa jadi, Anda mendengar selentingan soal kedekatan suami dengan wanita lain di tempat kerjanya. Nah, daripada cemburu buta tanpa bukti, lebih baik tanyakan langsung pada suami, dan cobalah untuk mempercayai perkataannya.
2.Saling Menghargai Misalnya, jika Anda bersuamikan pria yang berbeda keyakinan, cobalah untuk saling menghargai dan memberi dukungan. Jangan jadikan perbedaan sebagai dasar keributan di dalam rumahtangga.
3.Mau berbagi Kemampuan untuk berbagi dengan pasangan, baik dalam suka maupun duka, menjadi sesuatu yang penting untuk menuju perkawinan yang langgeng. Jangan sampai, saat suami punya masalah, Anda bersikap tidak mau tahu. Di sinilah peran Anda sebagai istri dibutuhkan. Anda bisa menjadi teman untuk berbagi suami, sekaligus memberikan jalan keluar dan pemberi semangat. Dengan kata lain, Anda mau berbagi, baik di saat susah maupun senang.
4.. Bersiaplah untuk berkorban. Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan yang besar.
5. Tetap punya waktu untuk diri sendiri. Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat dilakukan bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu atau berkegiatan sendiri tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri memberi kesempatan Anda untuk berpisah sementara dengan pasangan. Di saat ini, Anda dapat dengan jernih merefleksikan kembali kehidupan cinta Anda berdua.
6. Memelihara keintiman dan romantisme. Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli terhadap hal yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci hubungan yang sukses adalah melakukan hal-hal kecil yang berharga bagi pasangan.
7. Pandai mengatur keuangan keluarga. Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya pasangan suami-istri muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah. Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap remeh. Bayangkan, apa yang bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh kondisi finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan memberi rasa aman dan bahagia.
8. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak. Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai tim yang solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat menjadi sarana mempererat tali perkawinan.
9. Komunikasi jujur dan terbuka. Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Banyak suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi, cobalah untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan pasangan.
10. Jangan memendam masalah. Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya, seperti apa pun perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu dikomunikasikan. Terutama rasa tidak suka atau yang menyinggung perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir mendatangkan masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap meledak sewaktu-waktu.
11. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda. Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk selamanya. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain. Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya. Sementara pasangan yang perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi perbedaan demi perbedaan dengan bijak.
12. Bersikap spontan. Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja. Misalnya, ingin menciptakan suasana romantis, mengatur jadwal makan malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan dan lain-lain yang sifatnya kejutan. Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari kebosanan dalam perkawinan. Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan menyenangkan? Yang penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.
13. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan. Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil keputusan untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang dimiliki pasangan akan selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis yang tiada habisnya. Selain akan membuatnya merasa berharga di mata Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari dinamika hidup. Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga sebaliknya, sehingga kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk menjaga hal-hal berharga tadi dan mempertahankan perkawinan.
14.Bulan madu kedua Kata orang, inilah salah satu resep jitu agar perkawinan bisa langgeng. Jadi, kenapa Anda tak mencobanya? Ambillah cuti dua-tiga hari dan pergilah ke tempat-tempat romantis, berdua saja, tanpa kehadiran anak-anak. Dalam suasana ini, Anda dan suami akan merasakan kembali cinta pertama seperti saat belum ada anak-anak. Dijamin, sepulang dari bulan madu kedua, kemesraan Anda dan suami akan semakin terjalin.