Showing posts with label Perselingkuhan. Show all posts
Showing posts with label Perselingkuhan. Show all posts

Selingkuh Bikin Orang Ketagihan

Wednesday, December 29, 2010

Selingkuh tidak selamanya dilakukan oleh suami juga istri. Dari lima laki-laki, empat di antaranya selingkuh. Sementara dari lima wanita, dua diantaranya juga selingkuh. Ironisnya, dari 10 kasus perselingkuhan yang dilakukan laki-laki, hanya dua kasus yang sampai ke jenjang perkawinan.

Sisanya dilakukan untuk having fun.  Pasangan selingkuh yang menikah karena kebanyakan laki-laki itu buaya, hanya mau enaknya. Sementara wanita menginginkan kehidupan yang lebih stabil. Kalau sudah begini yang perlu diwaspadai melakukan selingkuh, istri atau suami?

selingkuh menjadi bagian dari gaya hidup kalangan mapan. Sebab, mereka bergelimang uang dan kekuasaan. mereka menjalin hubungan dengan perempuan atau laki-laki yang derajat sosialnya lebih tinggi atau dari kalangan artis, misalnya. Mereka yang selingkuh di usia dewasa, biasanya secara kasat mata memilki tampang baik-baik, bahkan cenderung alim pada masa mudanya. Coba kenali pasangan anda, mereka yang pada masa muanya kerap bergaul dengan teman-teman wanita, kecil kemungkinan berselingkuh ketika berumah tangga.

Satu diantara dampak yang dapat timbul dari selingkuh, gonta-ganti pasangan, alias seks bebas yakni, tingkat penyebaran penyakit kanker leher rahim (serviks).

Perselingkuhan bisa dikatakan sebagai ‘dosa besar’ dalam hubungan pernikahan. Korban perselingkuhan dalam hubungan pasti akan sangat tersakiti. Tetapi, jika hal itu bisa dimaafkan apakah menjamin tidak lagi terjadi perselingkuhan selanjutnya? Jawabannya mungkin mengejutkan Anda, perselingkuhan kemungkinan akan terjadi lagi. Karena, berselingkuh bagi beberapa orang menjadi sebuah bentuk kecanduan. “Pada sebagian pria, berselingkuh menjadi semacam kecanduan, terlepas dari apa pun kondisi hubungan mereka dengan pasangannya,” kata Don-David Lusterman,

Lusterman menambahkan, “Namun sebagian besar pria mengungkapkan alasan berselingkuh karena melunturnya ikatan hubungan, perhatian, kesenangan dan juga seks.” Ketika seorang pria berselingkuh, ketidakbahagiaan telah muncul untuk sementara waktu. Bahkan, dia mungkin tidak tahu seberapa besar dia tergoda sampai ada kesempatan untuk melakukannya. Dan, jika ia dapat menjadi setia setelah tergoda atau berselingkuh, benar-benar tergantung dari bagaimana ia dan pasangannya kembali membangun hubungan.

“Jika pasangan berselingkuh, Anda dan pasangan harus mencari akar permasalahan. Ketahui apa yang menjadi gangguan. Bagi banyak pria, masalah yang mungkin muncul adalah kehidupan seks. Jadi, hal yang harus Anda ketahui adalah sebagai pria mengalami kecanduan dalam hal berselingkuh. Tetapi, sebagian besar pria berselingkuh karena merasa hubungannya tidak lagi hangat. Jika Anda mengalami masalah dalam hubungan segera perbaiki sebelum masalah makin runcing dan berujung pada perselingkuhan.

Oleh: Lindsay – Amsterdam*)

Kata SeIingkuh bagi sebagian besar orang merupakan akronim dari Selingan Indah Keluarga Utuh atau Runtuh. Tulisan ini merupakan sebuah renungan dan bahan pertimbangan untuk menjawab pertanyaan apakah Rumah Tangga (RT) akan dapat tetap dipertahankan secara UTUH ataukah justru terpaksa DIBUBARKAN/ DIRUNTUHKAN karena tidak ada jalan keluar lainnya setelah perselingkuhan terjadi? INILAH TEORI SEBUAH PERKAWINAN YANG SEMPURNA.

Kita sering berpikir bahwa ketidakjujuran dan ketidaksetiaan dalam perkawinan hanya terjadi pada Rumah Tangga orang lain, tidak mungkin terjadi pada RT kita sendiri. Kesetiaan dalam Perkawinan dalam RT kita berlangsung seumur hidup, terutama bagi penganut agama tertentu.

Janji yang diucapkan dalam Perkawinan harus selalu diingat, dijaga dan merupakan sebuah pegangan untuk menyelesaikan segala masalah dan persoalan yang timbul dalam bahtera RT (dalam keadaan susah dan atau senang, dalam keadaan sakit dan atau sehat hingga kematian memisahkan kita). Tidak peduli apakah CINTA dalam Perkawinan sudah habis atau masih ada, yang jelas ANAK-ANAK sebagai tanda bukti CINTA yang pernah ada diantara pasangan suami istri (pasutri) tersebut telah menjadi Manusia seutuhnya yang kehidupannya perlu dijaga dengan baik dan sesempurna mungkin oleh pasutri pendiri keluarga baru ini.

INILAH TEORI SEBUAH PERKAWINAN.
Namun di dalam praktek sehari-hari, tidaklah mudah dijalankan karena rasa sakit hati dan kebingungan yang dialami sangat hebat dampaknya baik terhadap pribadi/individu pasutri tersebut maupun terhadap relasi/hubungan yang telah sekian lama dibangun. Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan atau mengakhiri perselingkuhan justru bisa dianggap boomerang bagi pasangannya.

Dalam tulisan ini, akan dibahas tentang apa yang terjadi dalam perselingkuhan itu sendiri serta kemungkinan jalan penyelesaian setelah perselingkuhan terjadi.

APA YANG TERJADI DALAM PERSELINGKUHAN

Perselingkuhan adalah suatu perbuatan melampaui “batas” dalam ikatan perkawinan. Dalam sebuah perselingkuhan, ada orang lain yang baik dengan sengaja maupun tidak sengaja diundang atau dibiarkan untuk masuk ke dalam batas-batas ikatan perkawinan, yang hingga kini masih dianggap hanya dapat dijalani oleh dua orang individu saja. Sampai sejauh mana “batas-batas” ikatan perkawinan tersebut harus dijaga, hal ini sangat relatif bagi setiap individu, seseorang berpendapat: “kalau hanya sebatas melirik, memberikan signal kepada lawan jenisnya, atau kencan pokoknya tidak dilanjutkan ke tempat tidur, itu masih dimungkinkan”, namun belum tentu pasangannya beranggapan sama seperti itu.

Perbuatan yang disebut diatas merupakan perbuatan yang seharusnya hanya ditujukan kepada pasangannya, jika dibagikan kepada orang lain, maka dianggap sebagai perbuatan “bermain api”. Semakin seseorang menghormati dan menjaga “batas ikatan perkawinan”, sebenarnya semakin besar nilainya yang perlu dijunjung tinggi dan dibangun dalam ikatan perkawinan ini.

Perselingkuhan sebagai kompensasi untuk mengisi kekurangan, biasanya diawali dengan ketidaksetiaan kepada pasangan sebagai kompensasi untuk mengisi kekurangan atau ketidakpuasan dalam hal misalnya pasangannya kurang bisa diajak untuk berkomunikasi atau bertukar pendapat, kurang menghormati pendapatnya, kurang pandai menganalisa suatu kejadian, kurang pandai memberikan masukan dalam mengatasi sebuah masalah yang dihadapi RT, kurang mendapat perhatian dari pasangannya, kurang menghormati perilaku dan kebiasaan, kurang mendapat penghargaan atas usaha yang telah dilakukan bahkan selalu dicemooh atau dihina sehingga merasa disepelekan karena usahanya tidak pernah dianggap berhasil.

Peristiwa lainnya adalah misalnya karena disebabkan ketidakpuasan di tempat tidur dan bahkan disebabkan karena kerinduan untuk mendapatkan keturunan tidak dapat dipenuhi oleh pasangannya. Perselingkuhan merupakan perbuatan egois seorang individu yang hanya mementingkan kebutuhannya sendiri, tanpa memperhitungkan perasaan pasangannya sama sekali; merupakan perbuatan tidak dewasa dan kurangnya tanggung-jawab; perbuatan kurang bisa menahan diri dari dorongan hatinya untuk mendapatkan kenikmatan tertentu (uang, kesenangan, seks, perhatian, kata-kata indah, kebebasan, kebahagiaan dlsb).

KETIDAKSETIAAN DAN PERSELINGKUHAN

Namun demikian tidak selalu ketidaksetiaan dianggap sebagai suatu perselingkuhan, contohnya adalah seorang istri yang membiarkan dan bisa menerima kebiasaan suaminya mengunjungi prostitusi, namun sebaliknya ada pula seseorang yang menganggap persahabatan antara pasangannya dengan rekan kerjanya sebagai sebuah ancaman bagi keutuhan teritorial RTnya, padahal pasangannya tetap setia tidak pernah melakukan penyelewengan apapun dengan rekan kerjanya.

Kadang pula perselingkuhan hanya dilakukan dengan satu kali hubungan sex dengan orang lain yang bukan pasangannya atau justru hubungan cinta yang berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama dengan orang lain yang bukan pasangan hidupnya. Tidak jarang pula terjadi bahwa seseorang yang setia ini tidak mengetahui bahwa pasangannya telah melakukan perselingkuhan, baru belakangan ia ketahui setelah ditemukan fakta-fakta dan pembuktian-pembukti an yang tadinya sama sekali tidak pernah diduganya; pada saat itu, terasa dunianya runtuh.

AKIBAT PERSELINGKUHAN DALAM IKATAN PERKAWINAN

Sebuah hubungan dalam ikatan perkawinan merupakan suatu pengorbanan yang sedikit demi sedikit dibangun dan diinvestasikan. Bukan hanya materi semata-mata yang dibangun (seperti uang tabungan, rumah yang didiami atau mobil, saham yang dimiliki dan segala pristise) tetapi juga segala usaha, kebiasaan, perasaan, pengertian, kepercayaan yang dikorbankan dan dibangun dari nol. Sudah merupakan kebutuhan dasar pribadi seorang manusia bahwa dirinya menjadi tempat utama bagi pasangannya untuk curhat, untuk membicarakan hal-hal yang sangat penting dan confidential (rahasia dan sangat pribadi), untuk memecahkan segala persoalan secara bersama, untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh tanpa ragu-ragu dan malu-malu bahwa akan dicemohkan oleh pasangannya tersebut.

Jadi dalam sebuah hubungan perkawinan yang sehat sangat penting didasari filosofi bahwa seseorang sebagai pribadi/individu memegang peranan penting dan tempat pertama bagi pasangan masing-masing dengan mengesampingkan peran individu lainnya sebagai orang luar dalam kehidupan perkawinan. Dengan kata lain, hubungan di dalam Perkawinan sangat khusus /ekslusif hanya berlaku untuk keduanya dan tidak ada tempat bagi orang ketiga.

Tentu saja anak-anak merupakan perhatian utama bagi keduanya, namun bukan berarti posisi pasutri diambil alih sepenuhnya demi kepentingan anak-anak ini. Jika tiba-tiba keadaan ini berubah akibat peselingkuhan, terjadilah benturan-benturan dan situasinya menjadi tidak pasti lagi dalam ikatan perkawinan ini. Mulailah timbul pertanyaaan- pertanyaan seperti “Apakah saya masih punya arti dalam kehidupanmu? , kamu pikir siapa kamu ini, bisa memperlakukan saya semena-mena seperti itu, apa artinya semua yang telah saya korbankan untuk mu?, dan apa saya masih bisa mempercayai kamu?”.

Perselingkuhan mempunyai dampak psikologis yang sangat negatif dan sangat menyakitkan yang pernah dirasakan seorang individu dewasa. Mempunyai peringkat kedua setelah kesedihan akibat meninggalnya seorang anak.

Dampak psikologis ini akibat hilangnya harga diri, rasa hormat, rasa aman, kenyamanan dan kepercayaan yang telah bertahun-tahun dibangun serta rasa dilecehkan oleh pasangannya yang bersekongkol dengan orang ketiga. Tentu saja Perselingkuhan dirasakan bebeda-beda oleh setiap individu perorangan sebagai pasangan yang setia atau bukan pelaku perselingkuhan. Seseorang memandang bahwa perselingkuhan merupakan hal yang bisa dimaafkan, namun bagi sebagian orang merupakan perbuatan yang tidak mungkin dimaafkan, karena sesuatu miliknya yang berharga telah dicuri oleh orang ketiga dan tidak pernah bisa dikembalikan lagi.

Hubungan yang retak tidak mungkin menjadi utuh kembali. Bagi sebagian orang, perselingkuhan dianggap sebagai sebuah pesan kepada pasangannya bahwa pasangan masing-masing harus memperbaiki hubungan yang ada.

Signal-signal/ tanda-tanda biasa yang disampaikan oleh para pasangan masing-masing ini selalu dikesampingkan karena itu dengan membuktikan bahwa dirinya masih menarik untuk orang lain selain pasangannya akan membuka mata / membangunkan pasangannya bahwa yang mereka miliki perlu benar-benar dipelihara/dijaga dan bukan untuk disepelekan. Namun perlu ditegaskan bahwa Cinta dalam ikatan perkawinan bukan suatu upah atau imbalan bagi seseorang yang telah melakukan perbuatan sesuai kehendak pasangannya. Justru Cinta harus ditanam dan dipupuk sejak awal apabila pasutri menginginkan bahwa kelak nanti cinta ini berkembang dan memberikan hasil /panen yang dapat dituai.

MENGAMBIL SIKAP, PASCA PERSELINGKUHAN

Suatu hal yang penting adalah pasutri tersebut harus mengambil sikap atau menentukan jalan mana yang harus dipilih. Apakah ikatan perkawinan ini masih dapat dilanjutkan atau tidak?. Apakah masing-masing pasutri bersedia memberikan kesempatan kepada pasangannya untuk mempertahankan ke- UTUH-an keluarga atau rela Keluarganya menjadi RUNTUH?. Jika keUTUH-an keluarga yang dipilih, perlu dibuat komitmen diantara pasangan, tentu pembuatan komitmen ini bisa dibantu dengan cara konsultasi keluarga.

MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGA

Memperbaiki keadaan bukan suatu hal yang mudah dijalani, terutama memperbaiki kepercayaan merupakan perbuatan yang memerlukan waktu panjang. Luka yang ada akibat perselingkuhan tidaklah mudah sembuh. Pemikiran bahwa ketidak jujuran dan ketidak setiaan merupakan akhir dari sebuah relasi/ikatan perkawinan selalu menghantui dalam perjalan waktu untuk menuju perbaikan relasi. Komunikasi diantara pasutri tidak lagi berjalan lancar.

Untuk mengembalikan ke situasi sebelum terjadinya perselingkuhan perlu dilakukan langkah-langkah /tahapan sebagai berikut: Bagi pelaku perselingkuhan pertama-tama harus bersedia dalam tahapan pertama untuk: – mengakui kesalahannya, – meminta maaf kepada pasangannya dan – memaafkan dirinya sendiri. Jika hal ini belum bisa dilakukan, niscaya hubungannya dengan pasangannya tidak mungkin pulih kembali. Tahapan kedua: – mampu memilih jalan untuk menghentikan perbuatan sebelumnya dan mengakhiri hubungannya dengan orang ketiga tersebut. Bagi Pasangan bukan pelaku Perselingkuhan (Pasangan Setia) bersedia malakukan hal-hal sebagai berikut: – memaafkan pasangannya dan bersedia melupakan kejadian perselingkuhan tersebut, – bersedia melangkah bersama pasangannya kembali, – menghapus pikiran benci dan selalu menyalahkan pasangannya apalagi orang ketiga.

SEBUAH EPISODE YANG DITUTUP DAN MEMULAI LEMBARAN BARU

Motto yang penting bagi para pihak yaitu masing-masing mempunyai kesadaran bahwa “Orang ketiga dalam RT ku telah memilih hidupnya sendiri dan pasanganku telah memilih untuk meneruskan keutuhan keluarga ini”. Selama pasutri masih memikirkan atau membawa-bawa nama orang ketiga dalam setiap perselisihan yang terjadi dalam RT, maka berarti pasutri ini belum mampu untuk menjalani lembaran baru. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa masing-masing baik pelaku perselingkuhan maupun orang ketiga harus memfokuskan diri untuk mencapai kesusksesan penyelesaian masalahnya sendiri-sendiri. Para pelaku perselingkuhan dan orang ketiga dilarang untuk berurusan lagi atau katakan saja sudah tidak punya urusan lagi satu dengan yang lain apalagi ikut campur dalam usaha mencapai keberhasilan masing-masing untuk mempertahankan keutuhan keluarganya.

Sukses tidaknya pelaku perselingkuhan dan orang ketiga meneruskan hidup masing-masing, itu merupakan soal belakangan, yang tidak perlu didiskusikan oleh keduanya. Yang penting adalah bahwa pasutri harus membuka Lembaran baru, sekalipun jika dari perselingkuhan ini telah lahir anak (anak-anak) luar nikah. Pasangan setia ini mampu bersedia menerima anak-anak tdak berdosa ini sebagai anak/keturunan pasangannya yang juga merupakan bagian dari keluarganya (adik atau kakak tiri dari anak-anak kandungnya). Jika lembaran baru tidak dapat dimulai, maka dengan sangat terpaksa pasangan harus memulai hidup baru masing-masing. Dengan kata lain, keputusan perceraian harus diambil sebagai remedi terakhir apalagi jika sudah lahir anak-anak dalam RT ini.

DAMPAK PERCERAIAN TERHADAP KEHIDUPAN ANAK-ANAK

Keputusan untuk bercerai merupakan keputusan berat dan sangat sukar yang harus diambil oleh pasutri. Berbagai pertimbangan perlu diuraikan satu persatu terutama dampak negatif terhadap anak-anak. Perceraian merupakan sebuah proses yang sangat memakan waktu, tenaga, energi, perasaan/emosi. Setelah putusan perceraian dibacakan oleh hakim, proses pasca perceraian berjalan terus seperti: – pemisahan harta perkawinan, alimentasi (kewajiban memberikan nafkah), – penguasaan anak atau kewajiban pengasuhan anak, – perpindahan rumah dan lain sebagainya.

Hal-hal tersebut merupakan hal konkrit dari segi hukum, namun ada dampak yang non konkrit yang terus merongrong jalannya kehidupan dan sangat dirasakan oleh anak-anak seperti misalnya: – perpindahan sekolah dan rumah, – peralihan status ekonomi (tadinya pulang pergi sekolah pakai mobil sekarang pakai kendaraan umum) – hilangnya kepercayaan diri, – kesedihan yang berkepanjangan, – kerinduan terhadap ayah / ibu yang tidak dapat diungkapkan begitu saja, – masalah disekolah seperti ganguan konsentrasi atau pertanyaan-pertanya an yang menyangkut relasi orang tua mereka, atau bahkan cemooh dari teman- teman, – rasa tidak aman karena berada di tengah-tengah 2 (dua) buah bola api yang sewaktu-waktu bisa menyulut mereka atau ketakutan karena hidup dalam suasana yang tegang, pertengkaran dan bahkan adanya kekerasan RT, – perasaan hidup seperti terombang-ambing karena tidak ada kestabilan dalam keluarga, – perasaan seolah-olah mereka harus memilih, membela atau menyalahkan salah satu ortu, dan lain sebagainya.

Pasutri perlu mempunyai kesadaran bahwa anak-anak adalah pihak yang netral. Mereka tidak perlu memilih, memihak atau menyalahkan salah satu ortunya. Kalau mereka ditanya pendapatnya pasti mereka ingin hidup bersama kedua ortunya, tanpa harus dipisahkan karena ortu sudah tidak saling mencintai lagi. Dampak kehidupan ini terus melekat bukan berhenti sampai anak tersebut dewasa tetapi terus mempengaruhi kehidupannya selama di dunia ini dan mempengaruhi keputusan hidup yang harus diambilnya. Tentu saja masing-masing anak akan mencari jalan untuk mengatasi masalah ini, yang satu menggunakan pelarian obat bius dan hal-hal negatif lainnya, yang lain menenggelamkan pikirannya dengan membaca buku dan hal-hal positif lainnya.

Satu hal yang pasti mereka adalah korban dari perbuatan orang tuanya, dan hal ini tentu saja tidak fair. Anak-anak sama sekali tidak tahu apa-apa dan tidak melakukan kesalahan apa-apa serta tidak bisa memilih keadaan yang terbaik untuk mereka, jika keluarga terpaksa tercerai berai. INGATLAH sesulit apapun mempertahankan keutuhan keluarga setelah perselingkuhan dapat memberikan keadaan yang lebih baik dan stabil bagi perkembangan anak-anak. Belum tentu perceraian itu merupakan jalan yang terbaik yang harus diambil bahkan justru dalam berbagai kasus merupakan jalan terburuk bagi kehidupan anak-anak dan menimbulkan trauma bagi kehidupannya dimasa depan.

PENUTUP:

Rusaknya keutuhan keluarga bukan semata-mata bisa dipersalahkan kepada orang ketiga, walaupun orang ketiga ini tentu saja memegang peranan penting. Hal yang pasti adalah bahwa “Kerusakan atau Keutuhan sebuah Keluarga sepenuhnya ada ditangan pasutri ini sendiri” . Kesetiaan adalah sesuatu yang pantas mendapatkan cobaan. Kesetiaan tanpa cobaan bukanlah kesetiaan sejati. Kesetiaan bukan hanya milik pasangan suami-istri tetapi juga Kesetiaan terhadap Allah, Sang Pencipta. Setiap manusia diuji untuk membuktikan kemampuannya apakah dapat tetap setia menjalankan kehendakNYA (termasuk tidak melakukan perselingkuhan) , sehingga pada akhirnya dapat mencapai hasil akhir yaitu kembali kepangkuanNYA setelah meninggalkan dunia ini.

SELAMAT MENGAMBIL KEPUTUSAN.

*) Penulis bekerja sehari-hari sebagai konsultan dalam masalah-masalah Hukum Keluarga Perdata Internasional) . Namun demikian, pengalaman mengajarkan kepada penulis bahwa di dalam praktek, unsur pshysiologis setiap pribadi memegang peranan sangat penting, sehingga pengalaman-pengalam an tersebut sangat menarik untuk dibagikan kepada masyarakat luas.

Diambil dari : Artikel KOMPAS

Keuntungan dan Kerugian Dari Selingkuh

Tuesday, December 28, 2010

Keuntungan dan kerugian dari selingkuh. Kaum Adam konon tergerak untuk berselingkuh lantaran memang menginginkannya sekaligus ingin menguji kelelakiannya. Memang patut disayangkan bila pria kerap tak bisa mengontrol keinginan yang satu ini, lantaran dominasi hasrat seksualnya.

Sebaliknya dengan kaum Hawa. Meski ada kalanya memimpikan romansa ekstramarital, namun wanita sadar betul kalau itu cuma khalayan belaka. Kendati demikian, tulis Michael, ada juga kok wanita yang coba-coba mencari sensasi ingin merasakan "enaknya" selingkuh. Tentu saja fakta tersebut bukan lantas berarti semua pria pasti nyeleweng. Terbukti, masih ada begitu banyak pria yang tetap menjunjung kesetiaan sampai mati.

Lalu apa alasan yang paling sering dikedepankan pria yang berselingkuh? Sebagian besar mengatakan, berselingkuh mereka lakukan sebagai ajang untuk memacu adrenalin, mencoba-coba peran baru, ataupun sekadar iseng. Tidak sedikit pula yang bertepuk dada mengatakan, selingkuh mampu memuaskan egonya karena itu berarti ia berhasil menaklukkan wanita yang diincarnya. Berikut adalah untung - rugi dari selingkuh.

Bagi suami

Keuntungan :

Selalu tampil rapi/modis dan wangi padahal biasanya hal ini justru merupakan sesuatu yang sering diabaikan pria.
Terlihat lebih cerdas karena mendadak jadi gemar membaca dan menonton televisi untuk mendapatkan berita terkini. Mau tahu kenapa? Tak lain karena umumnya pria akan merasa malu bila tampak bodoh di depan selingkuhannya.
Lebih percaya diri dan lebih aktif berbicara. Boleh jadi keahliannya berbicara semakin terasah berkat kebiasaan "menggombal" untuk merebut hati selingkuhannya.
Keinginan untuk memperoleh variasi hubungan intim jadi terpenuhi.
Mendapat peran baru, yakni peran sebagai kekasih, sesuatu yang agaknya sudah lama menguap dalam perkawinannya.
Kerugian :

Pengeluaran makin besar dan tagihan kartu kredit bakal membengkak karena kencan memang butuh biaya tidak sedikit.
Semakin berpeluang terkena penyakit "jantung" akibat selalu deg-degan dan merasa tidak nyaman karena takut ketahuan belangnya.
Kurang tidur karena jadi pulang lebih malam dari biasanya.

Harus bersedia sedikit repot menjaga HP tetap terkontrol hanya karena khawatir ditelepon kekasih selagi bersama anak istri atau sebaliknya. Terpaksa menyetel HP dalam posisi silent karena takut ditelepon. Padahal bisa saja orang yang bolak-balik menghubungi Anda adalah pemberi order bisnis. Kalau sudah begini Anda jadi kehilangan peluang kan?

Menambah rasa bersalah karena jadi begitu gampang berbohong.
Kebat-kebit tak keruan yang memperbesar kemungkinan terkena depresi. Apalagi bila pasangan selingkuh mulai merengek-rengek minta dinikahi.

Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila sampai ketahuan istri dan anak-anak.
Di Indonesia, kalau Anda pegawai negeri, PP 10 tentang larangan berselingkuh dan beristri dua masih berlaku, hingga Anda punya risiko dipecat.
Berisiko tertular penyakit menular seksual.

Bagi istri

Keuntungan :

Tampil gaya/lebih modis agar selingkuhan selalu kepincut.
Keinginan untuk merasakan variasi dan fantasi seksual bisa terpenuhi.
Belajar memainkan peran baru sebagai kekasih, sesuatu yang mungkin menguap dalam perkawinan. Bukankah selama ini Anda lebih sering memainkan peran sebagai istri dan ibu.

Bila selingkuhan kebetulan pria kaya dan royal, aneka keinginan terpendam yang terkait dengan materi dapat terpenuhi.
Kerugian :

Selalu merasa deg-degan dan tidak nyaman karena takut ketahuan.
Stres berkepanjangan karena harus pintar mengarang alasan kenapa jadi sering pulang telat.
Harus bolak-balik mengecek HP dan segera menghapus sms atau nomor HP selingkuhan agar tak dicurigai.
Menambah rentetan dosa karena harus berbohong untuk menutup kebohongan sebelumnya.

Kemungkinan besar mengalami stres dan depresi. Apalagi kalau pasangan selingkuh berniat menjalin hubungan lebih serius dan memaksa ingin segera melamar.w Bisa kehilangan harga diri dan rasa hormat dari keluarga bila ketahuan suami dan anak-anak.

Di Indonesia, begitu ketahuan selingkuh, Anda bisa kehilangan hak asuh atas anak-anak bila terjadi perceraian.
Risiko tertular penyakit menular seksual.

Bagi pria atau wanita yang sudah menikah, perselingkuhan bisa diawali dari kebiasaan saling menggoda atau flirting. Ajang saling menggoda ini memang bisa berhenti sampai di situ, atau justru meningkat ke tahap lebih tinggi, yaitu hati mendua.

Makin sering seseorang melakukan godaan maka makin tinggi risiko terjadinya perselingkuhan. Hal ini disetujui oleh Ragnar Beer, seorang psikolog asal Goettingen, Jerman melakukan survei pada 2600 pria dan wanita yang pernah selingkuh dan diselingkuhi.
Salah satu hasil survei yang cukup mengejutkan adalah sebagian besar atau sekitar 80 persen yang berselingkuh sebenarnya masih mencintai pasangannya. Alasan terbesarnya antara lain, adanya peluang, tak tahan godaan, butuh tantangan, atau karena stres berlebihan di kantor.
Selain fakta di atas, simak empat fakta mengejutkan lainnya seputar perselingkuhan berikut ini:

1. Tak hanya kencan semalam
Penelitian yang dilakukan oleh Beer menunjukkan perselingkuhan yang sering dilakukan lebih dari kencan semalam. Hanya 12% wanita dan 15% pria yang melakukan kencan semalam. Sebagian besar responden (60%) mengaku berselingkuh lebih dari satu bulan bahkan ada yang sampai enam bulan.

2. Bisa terulang
Jika seseorang berselingkuh sekali akan ada perselingkuhan berikutnya, dan akan ada cerita bersambung. Menurut survei yang dilakukannya ada 49% suami yang hanya selingkuh satu kali dan untuk istri 55%. Lalu 17% pria selingkuh saat masih berpacaran, 12% pria melakukan selingkuh dua kali, dan 22% seringkali. Sedangkan kaum wanita 20% mengkhianati suaminya dua kali, 10% tiga kali dan 15% lebih dari tiga kali.

3. Setelah tertangkap basah
Perselingkuhan akan menjadi masalah besar jika pasangan mengetahuinya. Dan, menurut survey Deer, sebagian besar orang yang berselingkuh mengaku pada pasangannya. Yaitu 44% pria dan 46% wanita. 30% pria dan 24% wanita ketahuan berselingkuh karena pasangannya menangkap basah. Hanya 3% pria dan 6% wanita yang ketahuan berselingkuh karena laporan orang lain.

4. Pengkhianatan tidak akan pernah dilupakan
Wacana bahwa perselingkuhan dapat dimaafkan dan dilupakan ternyata salah besar. 43% pria dan 61% wanita belum bisa memaafkan dan melupakan pasangannya yang berselingkuh. Lalu, rasa cinta 11% pria dan 20% wanita korban perselingkuhan berubah menjadi benci.

Tidak semua kasus perselingkuhan dalam rumah tangga didasari oleh dorongan ketidakpuasan dalam kehidupan seksual. Soalnya, tidak sedikit pula suami berselingkuh, karena dia tidak mendapat perhatian dan apresiasi dari sang istri. Ingin mencegah pasangan berpaling ke wanita lain? Sekarang, yang terpenting adalah bagaimana Anda menjaga keharmonisan rumah tangga. Untuk membantu Anda menjaga keutuhan perkawinan dan terbebas dari kasus selingkuh, ini caranya, seperti dikutip dari She Knows:

- Limpahkan perhatian


Perhatian sekecil apapun dari Anda, itu sangat berarti untuk suami. Misalnya, menyapa dengan hangat, senyuman, memeluk saat dia baru pulang kerja, memberi hadiah kecil, bahkan sedikit bermanja-manja juga bisa mencegah pasangan berpaling ke wanita lain. Terkadang, orang yang telah lama berumah tangga melupakan bentuk perhatian-perhatian kecil semacam itu. Mungkin karena kesibukan lain. Jadi, mulai sekarang tunjukkan atensi Anda pada pasangan. Percayalah, ini akan membuat hubungan tetap harmonis.


- Apresiasi


Memberi apresiasi terhadap hal-hal kecil yang dia lakukan juga penting artinya. Misalnya, sampaikan rasa terima kasih saat suami melakukan sesuatu yang membuat Anda bahagia di rumah. Atau, puji dia ketika melakukan hal-hal yang sebenarnya rutin. Seperti, membuang sampah pada tempatnya, membuatkan Anda secangkir kopi, dan lain sebagainya. Selain itu, berikan semangat kepadanya ketika dia sedang tertekan banyaknya pekerjaan. Apresiasi juga dapat Anda berikan terkait hobi dan rencana-rencana hidupnya. Apresiasi akan mengingatkan dia tentang betapa Anda dan anak-anak menyayanginya.


Tentu saja, Anda dan pasangan juga harus menjaga komunikasi. Jangan sampai kehilangan komunikasi karena akan membuat hubungan hambar.

Banyak orang setuju kalau kesetiaan adalah kunci dari kesuksesan sebuah hubungan. Tapi nyatanya banyak yang diam-diam berselingkuh. Seorang psikolog, Paula Hall mengungkapkan mengapa orang memiliki affair dan memberi tips agar hubungan bisa bertahan menghadapinya.

Kenapa Ada Perselingkuhan ?
Kita bisa mencari banyak alasan untuk menjawab pertanyaan di atas. Tetapi biasanya selingkuh adalah tanda adanya keinginan untuk perubahan. Ada sesuatu dalam diri pasangan atau dalam hubungan yang sedang dijalani, tidak sesuai dengan harapan. Dan perselingkuhan memicu perubahan tersebut. Perselingkuhan tidak melulu soal seks. Keintiman yang terjadi antara dua orang dan melanggar kepercayaan pasangannya bisa merupakan sebuah affair.

Tipe-tipe perselingkuhan
Meski banyak alasan mengapa orang berselingkuh, kita bisa menggolongkan affair menjadi beberapa kategori :

The boat-rocking affair – Terjadi ketika seseorang merasa tidak puas dengan hubungannya. Perselingkuhan tanpa disadari menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah dan membuatnya muncul ke permukaan. Affair jenis ini selalu timbul tenggelam.

The exit affair – Terjadi ketika perselingkuhan dijadikan cara untuk lepas dari sebuah hubungan. Bukannya menghadapi masalah dengan pasangannya, ia malah memilih lari dalam perselingkuhan.

The thrill affair – Sebuah hubungan yang terlarang bisa menimbulkan sensasi tersendiri, rasa deg-degan karena takut ketahuan memompa adrenalin dalam tubuh, sehingga hubungan seks yang dilakukan dengan seseorang yang baru terasa begitu menggairahkan. Perselingkuhan pun menjadi terasa romantis dan menarik. Selingkuh itu indah, begitu prinsip mereka.

The three’s company affair – Sebuah affair yang berlangsung tahunan ; bisa disebut juga affair berturut-turut. Ada sebagian orang yang merasa tidak bisa berkomitmen dengan satu orang, orang-orang dalam golongan ini merasa tercekik dalam hubungan monogami. Kehadiran orang ketiga bisa menjadi penyaluran dalam masalah emosi tadi.

Ketika Affair Terbongkar
Saat rahasia akhirnya terkuak, baik berangsur-angsur atau tiba-tiba, shock adalah perasaan yang pertama akan Anda alami. Ketika shock telah lewat, perasaan yang tertinggal adalah marah, sedih, bingung dan mungkin merasa dipermalukan, terutama jika Anda yang melakukan affair.
Kebanyakan orang akan terus bertanya-tanya mengapa semua ini terjadi dan berpikir adakah kemungkinan hubungan mereka bisa diselamatkan.

Kepercayaan adalah resep sebuah hubungan yang sehat dan sering kita abaikan. Kalau Anda adalah pihak yang berselingkuh, Anda harus bekerja dengan keras untuk meyakinkan pasangan bahwa ia adalah cinta sejati Anda dan Anda telah belajar banyak dari kesalahan yang dibuat.

Bagaimana kalau pasangan kita yang berselingkuh ? Anda mungkin akan terus mempertanyakan diri sendiri untuk waktu yang lama. Tetapi ketika masa itu telah lewat, hubungan yang dimiliki akan lebih dilandasi rasa percaya dan rasa aman.

Butuh waktu sebentar untuk menghancurkan kepercayaan, tetapi butuh waktu yang sangat lama untuk membangunnya. Pada mulanya mungkin Anda akan merasa bahwa hubungan tidak akan kembali normal, tetapi dengan kesabaran dan niat yang kuat, semua akan bisa bertahan. Jika dirasa perlu, Anda dan pasangan bisa mendatangi lembaga konseling perkawinan untuk meminta saran. Perselingkuhan adalah titik balik perubahan sebuah hubungan, tetapi tidak selalu tanda akhir dari hubungan.

Diambil dari : Kompas